Jalan akses menuju Kecamatan Laham di Kabupaten Mahakam Ulu, khususnya melalui Kampung Nyaribungan, adalah perjalanan yang memukau sekaligus menguji ketahanan fisik. Dari kota Samarinda, perjalanan dimulai dengan melewati jalanan utama yang berkelok-kelok dan dikelilingi pepohonan rimbun. Namun, begitu memasuki kawasan pedesaan, jalanan mulai lebih sempit dan berkelok tajam, menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan. Rawa-rawa dan sungai kecil yang mengalir di sisi jalan semakin memperkuat kesan alami dan kesunyian kampung ini.
Sesampainya di Kampung Nyaribungan, kendaraan harus melewati jalur-jalur yang hanya dapat diakses dengan kendaraan bermotor khusus atau bahkan terkadang dengan sepeda motor off-road. Selama musim hujan, beberapa bagian jalan seringkali tergenang, menjadikan akses ke kampung ini tantangan tersendiri. Meski demikian, keindahan alam sekitar memberikan balasan yang setimpal. Hamparan sawah yang hijau dan tepi-tepi sungai yang jernih menggambarkan kehidupan yang begitu dekat dengan alam. Jalanan yang menantang ini menjadi bagian tak terpisahkan dari pesona alami yang dimiliki daerah tersebut.
Tantangan menuju Kecamatan Laham semakin terasa ketika memasuki jalan setapak berbatu yang menjadi akses utama menuju desa-desa terdekat. Di sinilah, jarak antara satu kampung dengan lainnya terasa begitu dekat namun penuh kesulitan. Hutan lebat yang mengelilingi daerah ini memberikan suasana tenang dan damai, namun bisa menjadi misterius bagi siapa saja yang belum pernah mengalaminya. Meski jalanan sulit dilalui, masyarakat Kampung Nyaribungan tetap menjaga kearifan lokal dan terus menjalankan aktivitas sehari-hari mereka, menjadikan jalur ini bukan sekadar akses, tetapi simbol ketahanan mereka dalam menghadapi alam.
Tak hanya sebagai jalur transportasi, jalan menuju Kecamatan Laham melalui Kampung Nyaribungan juga memiliki nilai sejarah yang mendalam. Jalur ini dulu menjadi jalur perdagangan penting bagi masyarakat lokal, menghubungkan berbagai kampung yang ada di sepanjang Sungai Mahakam. Kini, meskipun kemajuan teknologi dan infrastruktur semakin meluas, jalan ini tetap dipertahankan sebagai jalur yang menghubungkan tradisi dengan modernitas. Bagi siapa saja yang berkunjung, jalan ini bukan hanya tempat untuk mencapai tujuan, tetapi juga perjalanan panjang untuk merasakan keunikan kehidupan yang bergantung pada alam dan warisan budaya yang tak ternilai harganya.
